Ketiga petugas KPK itu mengintai rumah pejabat selama berhari-hari. Pergi ke toilet pun bergantian. Dalam satu kesempatan sebelum penangkapan, Novel Baswedan turun untuk ke toilet.
Pada saat itu, Miftach bercerita ke Harun bahwa tangan Novel Baswedan berasa dingin. Menurut Miftach, Novel mengaku khawatir karena yang akan ditangkap ialah pejabat negara yang levelnya tinggi. Sehingga, Miftach memberi tahu Harun soal kekhawatiran Novel tersebut.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
"Saya bilang ke Mas Miftach, 'Mas Novel kan jagoan juga, kalau yang jagoan kemudian tangannya dingin, takut, khawatir, gimana'. Ya aku juga takut, saya bilang" ujar Harun.
Harun kemudian ingat perkataan Kiai yang pernah mengajarkannya untuk membaca doa bila sedang merasa khawatir atau takut.
"Doa ini cukup bagus, saya amalkan sejak masih SD, Doa itu namanya Doa Nurbuat," ujar Harun.
Baca Juga:
Setyo Budiyanto Terpilih sebagai Ketua KPK: OTT Tetap Senjata Utama
Ketika Novel kembali ke mobil, Harun kemudian memimpin doa tersebut. Ketika doa masih dibacakan, datang orang yang diduga akan mengantarkan uang suap kepada pejabat yang sedang diintai.
Harun mengakui Doa Nurbuat tersebut memang cukup panjang. Sementara pembawa uang sudah datang dan doa belum selesai.
"Doanya masih separuh, si pembawa uang itu dateng, ini gimana caranya, saya takut kalau doanya dibaca separuh, nanti manjurnya cuma separuh, jadi harus saya selesaikan dengan cara yang cepat," ungkap Harun.