"Waktu itu saya nunggu di depan rumah, bertiga di dalam mobil sama Ustaz Harun," ucap Novel.
Pada satu hari, indikasi akan adanya transaksi suap pun datang. Ada seseorang yang diduga membawa uang datang ke rumah pejabat tersebut.
Baca Juga:
Fakta di Balik Kebiasaan Memposting Story Berlebihan
Namun sebelum pembawa uang itu datang, Harun Al Rasyid mengajak Novel dan Miftach untuk berdoa. Novel mengaku sempat bingung lantaran sang pembawa uang sudah tiba, sementara doa belum selesai.
"Saya bingung waktu itu, kok diajak berdoa. Orang yang akan memberi nih sudah nyampe di depan rumah, doa belum selesai. Saya bingung 'wah ini Pak Kiai kapan selesainya ini'. Cuma saya enggak berani nanya, saya mengaminkan (doa)," papar Novel yang disambut senyum Harun.
"Soalnya saya berkali-kali melakukan penangkapan enggak pernah Kiai Harun berdoa dengan sungguh-sungguh seperti itu. Bahkan orang yang mau memberi sudah nyampe, sudah masuk gerbang, petugasnya sudah mau nutup gerbang, kalau gerbang ditutup kita tidak bisa masuk lagi. Kalau terlambat, hilang kesempatan kita ini," sambung Novel.
Baca Juga:
Lima Pimpinan Baru KPK Ditetapkan, Setyo Budiyanto Jadi Ketua
"Saya inget ini, meski enggak disebut kasusnya, saya inget. Karena itu jadi trademark, satu-satunya, kalau bisa dilihat ada di KPK ada filmnya, proses penangkapan OTT tapi kok ada orang seperti orang selametan atau yasinan," jawab Harun.
Harun kemudian bercerita soal doa tersebut. Hal itu tak terlepas dari kekhawatiran soal OTT.