SUMBAR.WAHANANEWS.CO, Padang – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, mengapresiasi kepedulian perantau Minang di Sumatera Selatan yang menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat terdampak bencana di Sumbar.
Bantuan tersebut diserahkan oleh Badan Musyawarah Keluarga Minangkabau (BMKM) Sumatera Selatan di Istana Gubernur Sumbar, Rabu (24/12/2025).
Baca Juga:
31 Korban Galodo Padang Panjang Belum Ditemukan, Pencarian Masih Berlangsung
Gubernur Mahyeldi menyampaikan terima kasih atas solidaritas dan perhatian para perantau Minang di Sumsel yang terus menunjukkan kepedulian terhadap kampung halaman.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh perantau Minang di Sumatera Selatan. Kepedulian dan kebersamaan inilah yang menjadi kekuatan kita dalam menghadapi musibah,” ujar Mahyeldi.
Mahyeldi menjelaskan, status tanggap darurat bencana tingkat provinsi telah berakhir pada 22 Desember 2025, dan saat ini Sumbar mulai memasuki fase pemulihan pascabencana. Meski demikian, masih terdapat tiga daerah yang memperpanjang masa tanggap darurat, yakni Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Pasaman Barat.
Baca Juga:
31 Korban Galodo Padang Panjang Belum Ditemukan, Pencarian Masih Berlangsung
“Sebagian wilayah sudah memasuki masa transisi menuju pemulihan. Namun, di tiga kabupaten tersebut masih diberlakukan perpanjangan tanggap darurat. Pemerintah fokus pada pembangunan hunian sementara serta pemulihan infrastruktur dasar bagi masyarakat terdampak,” jelasnya.
Ia berharap bantuan yang disalurkan dapat membantu memenuhi kebutuhan mendesak warga sekaligus menjadi penyemangat bagi masyarakat untuk bangkit dan kembali beraktivitas secara bertahap.
Sementara itu, Ketua BMKM Sumatera Selatan, Noprizon, mengatakan bantuan tahap awal yang diserahkan berupa lima ton beras. BMKM Sumsel juga berencana menambah bantuan satu ton beras dalam waktu dekat.