WahanaNews-Sumbar | Pemerintah Sumatera Barat diminta terus bekerja keras mengejar target 14 persen angka stunting di 2024 sesuai yang ditetapkan Presiden Joko Widodo oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah Nasional (BKKBN).
Inspektur Utama BKKBN, Ari Dwikora Tono saat pembukaan Rakerda BKKBN di Padang, Rabu mengatakan meski tahun ini capaian Sumbar sudah berada di atas nasional untuk penanganan stunting namun pekerjaan ini terus berlanjut.
Baca Juga:
Kontroversi Sensus India: Pemerintah Akan Kembali Klasifikasikan Warga Berdasar Kasta
Sumbar sendiri menurut Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 prevalensi stunting di Sumatera Barat 23.3 persen di atas angka prevelasi angka nasional 24,4 persen
“Saat ini posisi Sumbar di atas nasional namun mereka tidak boleh berpuas diri karena harus mengejar angka 14 persen,” kata dia.
Ia mengatakan seluruh program Bangga Kencana yang dibuat BKKBN muaranya adalah pencegahan stunting mulai dari mencegah terjadinya pernikahan dini, hamil muda dan hamil tidak setiap tahun bagi pasangan produktif.
Baca Juga:
Tur Global Pertama Han So Hee Dimulai Juli 2025, Tembus Amerika dan Eropa
“Muaranya adalah pencegahan terjadinya stunting,” kata dia.
Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar Fatmawati mengatakan pihaknya telah membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang berjumlah kurang lebih 10.000 orang yang tersebar di setiap kelurahan/nagari/desa.
TPK tersebut terdiri dari Bidan, Kader PKK dan Kader KB dan mereka diberikan tugas untuk melakukan pendampingan terhadap calon pengantin, pasang usia subur yang hamil, pasangan usia subur pasca melahirkan sampai dengan memiliki anak baduta dan balita.