‘’Dengan begitu kami tidak menggunakan genset mandiri lagi, total menggunakan listrik dari PLN. Biaya untuk bahan bakar genset dan biaya pemeliharaan genset bisa dialihkan untuk perbaikan kualitas produksi,’’ tutur Arianja.
Peralihan PTPN VI dari penggunakan listrik PLN ditambah dengan pembangkit mandiri menjadi menggunakan listrik PLN secara total disebut dengan dieselisasi. General Manager PLN UIW Sumbar Toni Wahyu Wibowo menyampaikan, PLN menyambut baik dieselisasi pelanggan industri ini.
Baca Juga:
Akses Villa Taman Bahrum Kini Dapat Peneranagan PJU dari PLN Payakumbuh
Toni pun menyampaikan bahwa PLN akan menjamin keandalan di lokasi pabrik PTPN VI sebagai komitmen PLN untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lewat layanan kelistrikan.
’‘Tambahan kebutuhan daya ini adalah sinyal bahwa industri di Sumbar atau mungkin juga secara nasional mulai menguat. Maka PLN harus mendukung sinyal baik ini dengan tanggap,’’ tambahnya, Jumat (29/07).
Toni berharap, ke depannya semakin banyak pelaku bisnis maupun industri yang mengikuti jejak PTPN VI.
Baca Juga:
Dukung Program Kementerian BUMN, 1.000 UMKM Binaan PLN Siap Naik Kelas Menjadi Go Online
‘’Dieselisasi pada dasarnya menguntungkan pelaku usaha karena efisiensinya. Sebagaimana yang kita tahu, harga solar industri saat ini cenderung tinggi. Maka bagi pelaku usaha yang masih menggunakan pembangkit mandiri disamping listrik PLN, kami menghimbau untuk segera melakukan penambahan daya sehingga dapat menggunakan listrik PLN total,’’ terangnya.
Selain itu, lanjut Toni, dieselisasi juga akan menurunkan produksi emisi karbon di sekitar lokasi usaha.
‘’Menggunakan listrik PLN membuat lokasi usaha lebih nyaman, bersih, dan ramah lingkungan. Karena tidak ada pembuangan hasil bahan bakar solar dan tidak perlu melakukan pemeliharaan pembangkit,’’ lanjutnya. [afs]