Lebih lanjut kata dia, lantas istri korban histeris kala melihat suaminya terseret arus dan ia tak mampu untuk menyelamatkannya karena derasnya arus.
"Mendengar histerisnya istri korban, beberapa orang warga yang sedang menambang pasir dan batu mencoba menghampiri, namun mereka juga tidak berani mengejar karena sungai itu cukup dalam, arusnya deras dan juga ada pusaran air di dekat lokasi hanyutnya korban," lanjut Peri.
Baca Juga:
Kementan Dorong Optimasi Ratusan Hektar Lahan Baru di Sumsel
Kemudian, sang istri memberi tahu kejadian yang menimpa suaminya itu kepada masyarakat setempat, dan pihak nagari melaporkannya kepada BPBD Padang Pariaman.
Hingga hari Kamis (3/2/2022) atau hari kedua pencarian, korban belum kunjung ditemukan oleh petugas dari SAR Padang, BPBD Padang Pariaman, serta masyarakat setempat.
[kaf]