Sumbar.WahanaNews.co, Padang - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) menjadikan penekanan angka kemiskinan dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai fokus Kabupaten Kepulauan Mentawai setelah daerah tersebut lepas dari status daerah tertinggal yang dikeluarkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI.
"Ke depan itu pengurangan angka kemiskinan dan peningkatan IPM menjadi pekerjaan rumah yang segera harus kita lakukan," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbar Medi Iswandi di Padang, Senin (7/10/2024).
Baca Juga:
Ketua PP Muhammadiyah Saad Ibrahim Hadiri Milad Ke-69 UM Sumatera Barat
Untuk mengatasi dua persoalan tersebut pemprov maupun pemda berencana membangun satu sekolah unggul di setiap pulau utama. Pulau yang dimaksud ialah Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara, dan Pulau Pagai Selatan.
Pemprov Sumbar, kata dia, berencana pembangunan sekolah unggul tersebut tidak hanya didanai oleh Sumbar, namun juga mengupayakan bantuan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
"Nanti kita akan bangun sekolah unggul boarding. Karena dengan konsep ini maka biaya pendidikan akan jauh lebih murah," ucap Medi.
Baca Juga:
Pemkot Padang Raih Tiga Penghargaan Kemendag atas Perlindungan Konsumen
Medi menyakini dengan membangun sekolah unggul di empat pulau utama, maka tidak ada lagi anak-anak di Bumi Sikerei (julukan Mentawai) yang tertinggal dari daerah lain di Ranah Minang.
Selain itu Kepala Bappeda Sumbar itu menegaskan pembangunan jalan Trans Mentawai yang diinisiasi pemerintah pusat akan tetap dilanjutkan, terutama mengupayakan di bagian sisi Pantai Barat. Di satu sisi kondisi atau bentangan geografis menjadi tantangan tersendiri untuk kelanjutan proyek itu.
Terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengatakan keberhasilan Kabupaten Kepulauan Mentawai lepas dari status tertinggal berkat kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten.