SUMBAR.WAHANANEWS.CO, Padang - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, My Esti Wijayati, menyatakan bahwa perlu dilakukan penyesuaian ulang terhadap sebaran Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, terutama bagi mahasiswa kurang mampu yang berasal dari daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
"Kami sangat memahami bahwa untuk daerah-daerah tertentu seperti daerah 3T, mereka sangat membutuhkan KIP Kuliah ini," kata Wakil Ketua Komisi X My Esti Wijayati di Padang, Rabu (9/4/2025).
Baca Juga:
KPU RI Utamakan Distribusi Logistik Pilkada ke Daerah 3T di Seluruh Indonesia
Tujuannya, kata Esti, agar sebaran atau pemberian bantuan oleh pemerintah tersebut betul-betul tepat sasaran. Apalagi, data atau laporan yang diterima Komisi X baru setengah dari seluruh pemohon dinilai layak menerima KIP Kuliah.
Di satu sisi, ia meminta perguruan tinggi dan masyarakat untuk lebih bersabar mengenai kepastian kuota KIP Kuliah. Sebab, hingga kini pihaknya masih menunggu data valid mengenai masing-masing kuota KIP Kuliah.
Apalagi setelah terbitnya Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran sejumlah kementerian dan lembaga termasuk Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) ikut terdampak pemotongan anggaran.
Baca Juga:
Usulkan PMN 2025 Capai Rp3 Triliun, PLN Paparkan Alokasi Penggunaannya
"Tetapi, menurut kabar terakhir anggaran yang sebelumnya dipotong sebagian besar sudah dikembalikan dan insyaallah KIP Kuliah kembali seperti semula," ujarnya.
Lebih jauh Komisi X akan terus mendata perguruan tinggi yang hingga kini masih termasuk sedikit mendapatkan jatah KIP Kuliah. Nantinya, dengan data yang pasti Komisi X akan menyesuaikan ulang pendistribusian KIP Kuliah.
"Saya sekarang justru khawatir jangan-jangan daerah lain pun KIP Kuliahnya masih sangat rendah atau tidak ada sama sekali," ucap dia.