SUMBAR.WAHANANEWS.CO, Agam – Wakil Bupati Agam Muhammad Iqbal didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Agam Lutfi AR, meninjau langsung lokasi rencana pembangunan hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak bencana di Tanjung Raya, tepatnya di Bancah, Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kamis (25/12/2025).
Peninjauan tersebut dilakukan untuk memastikan kesiapan lahan serta percepatan penanganan pascabencana bagi masyarakat yang kehilangan tempat tinggal. Dalam kunjungan lapangan itu, Wakil Bupati menegaskan bahwa pembangunan huntara harus segera direalisasikan, mengingat kondisi warga yang masih membutuhkan tempat tinggal layak dan aman.
Baca Juga:
Kementerian PKP Hitung Anggaran Relokasi Perbaikan dan Pembangunan Rumah Korban Bencana Sumatra
Muhammad Iqbal secara langsung menginstruksikan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait agar tidak menunda proses pembangunan. Ia menegaskan bahwa tidak ada lagi kendala administratif, karena lahan yang akan digunakan telah mendapat persetujuan dari pemiliknya.
“Lahan sudah tersedia dan pemiliknya sudah mengizinkan. Artinya, tidak ada alasan untuk menunda. OPD terkait harus segera bergerak agar huntara bisa segera dibangun dan dimanfaatkan warga,” tegas Wakil Bupati.
Informasi tersebut diperkuat oleh Camat Tanjung Raya, yang menyampaikan bahwa kesepakatan dengan pemilik lahan telah dilakukan, sehingga proses pembangunan dapat langsung memasuki tahap teknis.
Baca Juga:
Bupati Nias Barat Minta Dinas PUTR Gercep Bangun Infrastruktur Sesuai Target
Sementara itu, Sekda Agam Dr. Lutfi AR menambahkan bahwa pemerintah daerah akan memastikan pembangunan huntara dilakukan sesuai standar kelayakan, baik dari sisi keamanan, kesehatan, maupun kenyamanan penghuni.
“Pembangunan huntara ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk memberikan perlindungan dan kepastian tempat tinggal bagi masyarakat terdampak bencana,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Agam berharap, dengan percepatan pembangunan hunian sementara ini, warga terdampak bencana di Tanjung Raya dapat segera menempati tempat tinggal yang lebih layak sambil menunggu solusi hunian permanen ke depan.
[Redaktur: Ramadhan HS]