Sumbar.WahanaNews.co, Bukittinggi - Pusat Kuliner Modern Stasiun Lambuang di Bukittinggi, Sumatera Barat, menjadi salah satu lokasi favorit bagi pemudik dan warga, terutama di malam hari selama libur Lebaran 2024.
Stasiun Lambuang yang diresmikan Menteri BUMN Erick Tohir pada Maret 2024 tampak ramai didatangi masyarakat didominasi perantau Sumatera Barat yang berlibur ke Kota Bukittinggi.
Baca Juga:
Baznas Bukittinggi Salurkan Zakat Rp2 Miliar kepada 6.690 Mustahik hingga September 2024
"Layak menjadi pusat kuliner modern Sumbar. Di malam hari pertama lebaran Stasiun Lambuang tetap beroperasi. Suasananya aman nyaman dengan banyak kontainer penyedia kuliner aneka ragam," kata seorang perantau asal Jakarta Anto Maruhun (33) di Bukittinggi, Kamis (11/4/2024).
Anto datang bersama enam orang rekannya yang mengaku baru pertama kali mengunjungi Stasiun Lambuang Bukittinggi.
"Ada area parkir yang banyak menampung kendaraan. Biasanya tidak teratur sebelum ini diresmikan. Selama ini hanya melihat di media dan ternyata benar-benar betah berlama-lama di sini," kata dia.
Baca Juga:
Kajati Sumbar Perintahkan Kejari Terapkan Pola Hidup Sederhana di Seluruh Provinsi
"Selain suasana santai yang cocok membawa keluarga, ada suguhan penampilan musik juga. Tampilannya modern dengan meja bangku rapi. Bukittinggi semakin hebat," kata warga lainnya, Kayo Osmon (40).
Kepala Dinas Perdagangan Kota Bukittinggi Wahyu Bestari mengatakan Stasiun Lambuang menjelma menjadi pusat kuliner terpadu terpusat dan mampu menampung ratusan pedagang yang sebelumnya berjualan di badan jalan.
"Bukan hanya peningkatan secara kuantitas sejumlah 116 gerai, tapi juga kualitas karena Stasiun Lambuang Bukittinggi hadir dengan format modern terpadu dikemas secara profesional," kata Wahyu.
Menurutnya, Stasiun Lambuang menjadi prestasi ekonomi di Bukittinggi dengan menaikkan level pedagang kaki lima menjadi pedagang permanen.
"Sesuai arahan Wali Kota, ini adalah konsep pengelolaan wisata kuliner terpadu terpusat pertama di Sumbar. Kami ingin mengambil peluang wisata kuliner yang dikemas lebih profesional dengan tetap mempertahankan kearifan lokal sesuai kebutuhan pengunjung," sebutnya.
[Redaktur: Amanda Zubehor]