"Di Jakarta saya dibekali gelang dan kalung emas untuk biaya hidup dan sekolah," katanya.
Ia mengimbau wisatawan yang berkunjung ke Sumbar untuk berkunjung ke tempat kelahiran Buya Hamka di Sungai Batang, Kecamatan Tanjungraya.
Baca Juga:
Kenang Ryanto Ulil, Brigjen TNI Elphis Rudy: Saya yang Antar Dia Jadi Polisi, Kini Antar ke Peristirahatan Terakhir
Pemandu Museum Buya Hamka, Dasril menambahkan Buya Hamka belajar secara otodidak, sehingga selain ulama juga menjadi novelis, sejarawan dan wartawan.
Selain itu, Buya Hamka tajam lidahnya dan tajam penanya, sehingga melahirkan 118 judul buku.
"Tafsir Al Azhar buku yang paling banyak dicari orang," katanya.
[kaf]