"Aksi kawan mahasiswa ini menolak kedatangan Gubernur Mahyeldi yang mana akan memberikan materi tentang orasi ilmiah, kami menolak keras karena masalah Air Bangis belum selesai," ujarnya.
Ahmad Zaki menuturkan, mahasiswa UIN Bukittinggi kecewa dan mengutuk keras terhadap tindakan Gubernur Sumbar Mahyeldi yang mengabaikan dan tidak peduli dengan ribuan masyarakat Air Bangis yang demo selama lima hari di Padang.
Baca Juga:
Gubernur Sumbar Terbitkan SE Batasi Angkutan Saat Libur Isra Mikraj dan Imlek
Bahkan, kata dia, saat itu aparat juga bersikap represif dengan menangkap masyarakat, aktivis bahkan pendamping hukum masyarakat.
Zaki menyebut secara tidak langsung demo tersebut diikuti sekitar 2.500 mahasiswa baru dan sekitar 30 pengurus Dema UIN Bukittinggi.
Akibat demo tersebut, Gubernur Mahyeldi tidak jadi menyampaikan materi dan pergi dari ruangan.
Baca Juga:
Mahyeldi Sebut Sumbar Masih Kekurangan Dokter
"Kita meminta agar Gubernur Sumbar Mahyeldi menyelesaikan persoalan tersebut dan mencabut PSN di Air Bangis, Pasaman Barat," ujarnya.
Pihak Kampus Malu dan Bakal Sanksi Mahasiswa
Pimpinan kampus UIN Bukittinggi merasa malu dan menilai aksi orasi tersebut tidak sesuai pada tempatnya.