Sumbar. WahanaNews.co - Aksi mahasiswa UIN Bukittingi yang mengusir Gubernur Sumbar Mahyeldi viral di media sosial, pihak kampus merasa kecolongan dan malu, akan beri sanksi
Aksi Mahasiswa UIN Bukittingi menjadi viral di media sosial.
Baca Juga:
Gubernur Sumbar Terbitkan SE Batasi Angkutan Saat Libur Isra Mikraj dan Imlek
Alasannya Mahasiswa UIN Bukittingi mengusir Gubernur Sumbar Mahyeldi yang datang ke kampus.
Saat ini Gubernur Sumbar Mahyeldi datang sebagai pembicara dalam kegiatan Ospek mahasiswa baru UIN Bukittingi.
Namun kedatangaan Mahyeldi itu ditolak oleh sejumlah mahasiswa UIN Bukittingi.
Baca Juga:
Mahyeldi Sebut Sumbar Masih Kekurangan Dokter
Dilansir TribunPadang.com, penolakan terhadap Gubernur Sumbar Mahyeldi dikarenakan kasus persoalan PSN di Air Bangis, Pasaman Barat yang tak kunjung diselesaikan.
Presma Dema UIN Bukittinggi, Ahmad Zaki saat dihubungi membenarkan aksi penolakan itu.
"Kejadian sekitar pukul tiga sore, Pak Gubernur tidak jadi menyampaikan materi, beliau langsung balik kanan ke Padang," ujarnya.
"Aksi kawan mahasiswa ini menolak kedatangan Gubernur Mahyeldi yang mana akan memberikan materi tentang orasi ilmiah, kami menolak keras karena masalah Air Bangis belum selesai," ujarnya.
Ahmad Zaki menuturkan, mahasiswa UIN Bukittinggi kecewa dan mengutuk keras terhadap tindakan Gubernur Sumbar Mahyeldi yang mengabaikan dan tidak peduli dengan ribuan masyarakat Air Bangis yang demo selama lima hari di Padang.
Bahkan, kata dia, saat itu aparat juga bersikap represif dengan menangkap masyarakat, aktivis bahkan pendamping hukum masyarakat.
Zaki menyebut secara tidak langsung demo tersebut diikuti sekitar 2.500 mahasiswa baru dan sekitar 30 pengurus Dema UIN Bukittinggi.
Akibat demo tersebut, Gubernur Mahyeldi tidak jadi menyampaikan materi dan pergi dari ruangan.
"Kita meminta agar Gubernur Sumbar Mahyeldi menyelesaikan persoalan tersebut dan mencabut PSN di Air Bangis, Pasaman Barat," ujarnya.
Pihak Kampus Malu dan Bakal Sanksi Mahasiswa
Pimpinan kampus UIN Bukittinggi merasa malu dan menilai aksi orasi tersebut tidak sesuai pada tempatnya.
Wakil Rektor III UIN Bukittinggi Arman Husni mengatakan, oknum mahasiswa yang terlibat dalam aksi orasi di hadapan Gubernur Sumbar ini, bakal disanksi.
"Ada proses (sanksi dan hukuman) untuk (tindakan mahasiswa aksi orasi) itu," kata Arman Husni, Kamis (24/8/2023).
"Secara lembaga kami tidak ada menolak kedatangan Gubernur ke UIN Bukittinggi, waktu itu kami tidak menduga, kami tak menyangka akan ada aksi ini," kata Kabag Umum, Akademik, Perencanaan dan Keuangan UIN Bukittinggi, Hendra Nasrul, Rabu (23/8/2023).
Selain merasa malu dan kecolongan, kata Hendra Nasrul, aksi mahasiswa tentang penolakan kedatangan Gubernur Sumbar ke UIN Bukittinggi ini, juga merupakan sebuah aib.[ss]