SUMBAR.WAHANANEWS.CO, Padang - PT Garam menjajaki Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), sebagai daerah sentra produksi garam guna mendukung pemenuhan kebutuhan nasional.
"Kita sudah bicara dengan Gubernur Sumbar bagaimana kembali menghidupkan produksi garam di daerah Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat," kata Direktur Utama PT Garam Abraham Mose di sela-sela peluncuran outlet garam di kawasan Pasar Raya Kota Padang, Kamis (6/3/2025).
Baca Juga:
DPRD Sumbar Dukung Pergub Wajibkan Balik Nama Kendaraan Tingkatkan PAD
Rencana menjadikan Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat sebagai penghasil garam merupakan komitmen PT Garam dalam menguatkan aspek hilirisasi yang juga selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo di sektor ekonomi.
Pada poin kedua Asta Cita menyebutkan "Memantapkan sistem pertahanan dan keamanan negara serta mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru".
Dalam waktu dekat PT Garam akan melakukan survei dan mengkaji lebih detail terkait berapa potensi produksi garam yang bisa dihasilkan dari dua daerah tersebut. Nantinya, apabila rencana itu terealisasi maka PT Garam memastikan akan membeli langsung garam yang diproduksi petani setempat.
Baca Juga:
Kemenkeu Paparkan Potensi Ekonomis Sampah untuk Digarap Pemerintah Daerah tingkatkan Fiskal
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi menyambut baik rencana PT Garam untuk meningkatkan produksi garam di Ranah Minang melalui pembinaan terhadap petani garam.
Selain membangkitkan perekonomian, dukungan penuh atas rencana ini juga bagian dari komitmen daerah itu atas arahan Presiden terkait hilirisasi serta swasembada garam di pengujung 2025.
Ia mengatakan aktivitas produksi garam terutama di Muaro Sakai Inderapura, Kabupaten Pesisir Selatan pernah dilakukan masyarakat namun terhenti. Oleh karena itu, rencana PT Garam melakukan pembinaan terhadap petani garam di Sumbar diyakini akan mendatangkan manfaat yang sangat luas bagi masyarakat.
[Redaktur: Amanda Zubehor]