Sumbar.WahanaNews.co, Padang - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melibatkan konsultan untuk menata lokasi bagi pedagang kaki lima yang semakin menjamur di badan Jalan Layang Kelok Sembilan, Kabupaten Limapuluh Kota.
"Kita libatkan konsultan dalam Feasibility Study (FS) penataan kawasan terpadu di Jalan Layang Kelok Sembilan. Termasuk untuk merelokasi pedagang kaki lima di sepanjang badan jembatan," kata Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy di Padang, Selasa (16/01/24).
Baca Juga:
BKSDA Bawa Orangutan Hasil Sitaan ke Pusat Rehabilitasi di Sumatera Utara
Ia mengatakan kajian FS sebenarnya sudah pernah dilakukan pada 2008. Saat itu sudah ada kawasan untuk menara pandang, parkir dan tempat pedagangnya. Namun sekarang kebutuhannya berubah.
"Maka kita lakukan kajian ulang, apa kebijakan yang tepat nantinya," ujarnya.
Audy menyebut hasil kajian tersebut nantinya akan menjadi dasar bagi Pemprov Sumbar untuk mengajukan anggaran pada Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk penataan kawasan Jalan Layang Kelok Sembilan.
Baca Juga:
Evakuasi Bayi Orangutan oleh BKSDA Kalimantan Barat dari Mata-Mata
"Kita tidak hanya menertibkan, tapi juga menata," katanya.
Ia mengatakan penataan Jalan Layang Kelok Sembilan itu penting untuk dilakukan untuk menjaga kondisi jembatan agar tidak cepat rusak karena semakin sering kendaraan parkir di badan jembatan, diperkirakan akan memperpendek umur konstruksi.
"Informasi yang kita terima, pedagang yang berjualan di badan jembatan ikut memancing pengendara untuk berhenti. Karena itu kita akan kaji lagi, dimana tempat yang tepat untuk relokasi pedagang ini. Mereka tetap dapat berjualan, tapi tidak merusak jembatan dan menjaga keindahan Kelok Sembilan,"ujar Audy.