Sumbar.WahanaNews.co, Pariaman - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat, mencatat bahwa sebanyak 25 kelompok tani di daerah tersebut pada tahun 2024 memperoleh bantuan pompa air, rehabilitasi irigasi persawahan, dan irigasi pemompaan dari pemerintah pusat untuk memperlancar pengairan 287 hektare sawah.
"Ada beberapa lahan yang tidak teraliri air irigasi salah satunya di Kecamatan Pariaman Selatan, tim yang terdiri dari beberapa pihak mengunjungi lokasi tersebut dan menyatakan layak diberikan bantuan," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DPPP) Kota Pariaman melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan DPPP Kota Pariaman Marlina Sepa di Pariaman, Rabu (9/10/2024).
Baca Juga:
Kasus Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan, Polisi Tetapkan Tersangka Baru
Ia mengatakan pemberian bantuan tersebut sesuai dengan kondisi sawah yang tadah hujan serta ada sawah yang air irigasi tidak sampai ke persawahan karena berbagai faktor.
Ia menyampaikan bantuan tersebut diberikan untuk meningkatkan kuantitas penanaman padi di Pariaman sehingga sawah milik petani yang biasanya kekurangan air atau bergantung pada air tadah hujan produksinya bisa meningkat.
"Bantuan yang diberikan sudah digunakan oleh petani bahkan beberapa sawah sudah memproduksi padi," katanya.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Pariaman Ajukan RAPBD-P 2024 Sebesar Rp669,1 Miliar ke DPRD
Ia merincikan bantuan dari pemerintah pusat tersebut berupa pompa air untuk memompa air ke sawah petani sebanyak 22 unit, rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT) sebanyak empat unit, dan dua irigasi pemompaan.
Ia menjelaskan bantuan RJIT karena sejumlah persawahan di Pariaman memiliki sumber air untuk mengairi sawah petani namun irigasi tersier tidak mampu mengairi sampai ke lahan sawah yang terakhir akibat tidak adanya bendungan.
"Inilah yang kita bendung dengan cara dicor," ujarnya.
Marlini mengatakan bantuan dari pemerintah pusat untuk memperlancar irigasi tersebut sebelumnya belum pernah didapatkan petani di daerah itu.
Selain itu, lanjutnya tiga kelompok tani di Pariaman juga mendapatkan cultivator dari pemerintah provinsi setempat yang dapat dimanfaatkan untuk 20 hektare sawah.
[Redaktur: Amanda Zubehor]