SUMBAR.WAHANANEWS.CO, Lubuk Sikaping - Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, menerima Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) sebesar Rp1,7 miliar dari APBN untuk penanganan stunting pada tahun 2025.
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) melalui kabid ketahanan keluarga Ns. Lidia Roza mengatakan anggaran itu akan digunakan untuk operasional pendamping keluarga resiko stunting.
Baca Juga:
Dinkes Gorontalo Tingkatkan Kualitas Posyandu Melalui Program Pemantauan dan Pembinaan
"Totalnya sekitar Rp1,7 miliar dari BOKB APBN. Untuk dapur sehat atasi stunting. Operasional Tim Pendamping Keluarga (TPK) baik bidan desa, kader KB, dan kader PKK," terang Lidia Roza di Lubuk Sikaping, Rabu (26/2/2025).
Dana BOKB ini kata Lidia Roza digunakan untuk mendukung tercapainya sasaran prioritas pembangunan kependudukan, KB, dan pembangunan keluarga, serta untuk mendukung percepatan penurunan stunting di daerah.
"Target prevalensi stunting di Kabupaten Pasaman tahun 2024 turun 14 persen. Namun data pencapaiannya belum dirilis, perkiraan bulan Maret 2025 ini. Kita harapkan tahun ini bisa tercapai melanjutkan target tahun lalu," tambahnya.
Baca Juga:
Pemkab Pasaman Barat Sukses Turunkan Angka Stunting dari 35,5% ke 29,7%
Ia berharap semua pihak terus konsisten terlibat aktif menekan angka prevalensi stunting di Kabupaten Pasaman.
"Terakhir, angka prevalensi stunting di Pasaman tahun 2021 sebesar 30,2 persen. Mengalami penurunan sebesar 1,3%, dari 30,2 persen tahun 2021 menjadi 28,9 persen tahun 2022," katanya.
Ia mengakui meskipun belum terlalu besar, namun usaha itu menjadi motivasi bagi kader untuk berupaya lebih baik di lapangan.
"Kita terus edukasi masyarakat dan kader untuk lebih berperan serta mendukung penekanan angka stunting di angka 14% pada masa mendatang," pungkasnya.
Disisi lain, Kadis Kesehatan Kabupaten Pasaman, Arma Putra menyebutkan pihaknya juga gencar mendeteksi secara dini terhadap masalah gizi pada ibu hamil dan balita.
"Disamping itu untuk memberikan edukasi pencegahan stunting kepada seluruh sasaran. Melakukan intervensi segera bagi sasaran yang memiliki masalah gizi serta meningkatkan kunjungan cakupan sasaran ke Posyandu," terang Arma Putra.
Arma Putra juga gencar melaksanakan Serentak datang ke Posyandu (Serdadu) sebagai upaya menekan prevalensi stunting.
"Dalam pelaksanaannya Serdadu ini dibantu dengan adanya Posyandu sebanyak 439 buah, dengan jumlah kader sebanyak 2.195 orang dengan sasaran balita dan ibu hamil," pungkasnya.
[Redaktur: Amanda Zubehor]