“Nah, berdasarkan perhitungan uji kelayakan itu, Program KPBU dapat menghemat sekitar 72,4% belanja penerangan jalan umum jika dibandingkan dengan metode pembayaran konvensional yang kita lakukan selama ini,” tegas Sutan Riska.
Bupati muda di Provinsi Sumatera Barat ini menjelaskan, selama ini Pemkab membayar tagihan listrik 4.084 titik lampu PJU dengan total biaya Rp6,83 Miliar pertahun. Sedangkan dengan proyek KPBU, direncanakan ada 4.500 lampu pintar hemat listrik, dengan biayanya perkiraan hanya Rp1,88 Miliar saja.
Baca Juga:
Netanyahu Resmi Jadi Buronan Setelah ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan
“Ini kan suatu penghematan yang luar biasa bagi kita. Hasil dari efesiensi anggaran tersebut dapat kita alihkan ke infrastruktur lain,” urai Sutan Riska
Sutan Riska melanjutkan, program KPBU merupakan unggulan pemerintah pusat. Pemerintah kabupaten/kota seluruh Indonesia ditekankan untuk melaksanakan pembangunan dengan program dimaksud.
“Alhamdulillah, dalam program ini Dharmasraya merupakan satu-satunya daerah yang sudah sampai pada proses pengadaan. Atas progres tersebut sudah banyak kabupaten kota yang berkonsultasi ke kita. Ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi seluruh stakeholders,” terang Sutan Riska.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
Program KPBU PJU merupakan menjadi topik viral dan hangat dibicarakan di kalangan penyelenggara pemerintah daerah. Program ini menjadi isu di tingkat nasional, karena bersamaan dengan proses pelaksanaan program KBPU Ibu Kota Negara (IKN).
“Total nilai investasi yang ditawarkan pada KPBU JPU Kabupaten Dharmasaya adalah sebesar Rp46.398.673.338, dengan konsesi selama 5 tahun,” tutupnya. [afs]