Sementara tiga Ketua KONI lain menyampaikan keikutsertaan dan sepakat dengan hal tersebut namun tidak dapat bergabung dalam pertemuan tersebut. Kemudian ada empat Ketua KONI yang tidak datang yakni Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Solok.
"Sejauh ini kabupaten Solok akan ikut namun mereka terkendala beberapa hal," kata dia.
Baca Juga:
Lindungi Konsumen, OJK Stop Ratusan Pinjol dan Investasi Ilegal di Tahun 2024
Ia mengatakan seluruhnya bertekad agar olahraga Sumatera Barat ini menjadi baik dan dipimpin oleh orang yang benar-benar ingin memajukan olahraga.
"Kita ingin pemilihan ini demokrasi dan sportif dengan meniadakan surat dukungan ini karena ada pihak yang berusaha mengumpulkan dukungan sebanyak-banyaknya agar dapat menang secara aklamasi. Kita solid memperjuangkan ini," kata dia.
Selain itu surat dukungan ini membuat suasana kebatinan di kalangan olahraga menjadi tidak bagus bahkan menjadi terpecah belah dan terkotak-kotak.
Baca Juga:
Tuduhan Mencuri Ponsel Berujung Tragis, Santri Dibakar di Ponpes Boyolali
"Kawan dekat bisa jadi lawan karena berbeda memberikan dukungan kepada calonnya masing-masing," kata dia.
Ia menilai calon Ketum KONI Sumbar ini sebaiknya menyampaikan visi dan misi serta program apa yang dibawa untuk memajukan olahraga Sumbar ke depan dan biarkan pemilih hak suara yang menentukan suara mereka.
"Kita jengah dengan apa yang terjadi di olahraga Sumbar saat ini. Kita terkenal seantero nasional namun dalam hal negatif bukan persoalan positif olahraga," kata dia.