Sumbar.WahanaNews.co, Padang - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melibatkan akademisi dan lembaga riset yang kompeten untuk mengkaji penyebab rendahnya partisipasi masyarakat dalam pemilu di daerah tersebut.
"Tingkat partisipasi pemilih saat pilkada kemarin itu hanya 57,15 persen dari 4.103.084 daftan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.ar pemilih tetap," kata Komisioner KPU Provinsi Sumbar Ory Sativa Syakban di Padang, Kamis (9/1/2025).
Baca Juga:
PLN UP3 Bukittinggi Gelar Kunjungan Stakeholder Peringati Hari Kemerdekaan RI ke-80
Ory mengatakan dari beberapa literasi yang dipelajari KPU terdapat beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab rendahnya partisipasi pemilih saat 27 November 2024.
Faktor itu di antaranya terkait psikologis, sosial, bencana alam, gaya komunikasi calon kepala daerah hingga tidak adanya pasangan calon yang sesuai dengan harapan konstituen.
"Namun, untuk mengetahui lebih dalam KPU Sumbar akan melakukan kajian penyebab rendahnya partisipasi publik," ucap dia.
Baca Juga:
Realisasi Dana BOS Tingkat SD di Pasaman Sumbar Capai 98 Persen
Di satu sisi Ory menyampaikan KPU Sumbar secara bertingkat sudah memaksimalkan sosialisasi kepada masyarakat agar memberikan hak politiknya pada 27 November 2024.
Sebagai contoh saat pelaksanaan pencocokan dan penelitian data pemilih atau coklit, petugas sudah mendatangi setiap calon pemilih. Kemudian, sebelum hari pemilihan petugas juga menyampaikan formulir C pemberitahuan ke masyarakat.
"Data KPU 91 persen formulir C pemberitahuan itu tersampaikan ke masyarakat," sebut dia.