WahanaNews-Sumbar | Kinerja industri jasa keuangan di Sumatera Barat tumbuh positif pada kuartal I 2022 seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ini terjadi sejalan dengan melandainya pandemi COVID-19.
"Industri jasa keuangan di Sumatera Barat pada posisi Maret 2022 tumbuh positif seiring dengan pertumbuhan ekonomi," kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan perwakilan Sumbar Yusri di Padang, Jumat (13/5/2022).
Baca Juga:
Kenang Ryanto Ulil, Brigjen TNI Elphis Rudy: Saya yang Antar Dia Jadi Polisi, Kini Antar ke Peristirahatan Terakhir
Kredit perbankan tumbuh sebesar 7,63 persen. Dari sisi penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tumbuh sebesar 10,88 persen dengan profil risiko yang masih terjaga pada level terkendali dengan Non Performing Loans (NPL) gross tercatat sebesar 1,86 persen.
Berikutnya, perbankan syariah Sumatera Barat juga menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Aset dan Pembiayaan Perbankan Syariah tercatat tumbuh masing-masing sebesar 16,44 persen dan 18,59 persen.
"Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan syariah tumbuh 15,51 persen dan Rasio Non Performing Finance (NPF) sebesar 1,98 persen," katanya.
Baca Juga:
OTT di Bengkulu, KPK Amankan 8 Pejabat dan Sita Sejumlah Uang Tunai
Ket Foto: Yusri Kepala Otoritas Jasa Keuangan perwakilan Sumbar
Sementara untuk kinerja BPR dan BPRS di Sumatera Barat juga mengalami pertumbuhan positif. Pada posisi Maret 2022, kredit tumbuh sebesar 6 persen, penghimpunan dananpihak ketiga (DPK) tumbuh sebesar 9,33 persen dengan Rasio Non Performing Loans (NPL) sebesar 6,95 persen.
"Fungsi intermediasi BPR dan BPRS juga terlihat cukup baik dari Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat sebesar 94,63 persen dan rasio permodalan (CAR) 29,22 persen," ujarnya.