Untuk Industri Keuangan Non Bank, khususnya perusahaan pembiayaan, pada Maret 2022, piutang pembiayaan mengalami pertumbuhan negatif 1,09 persen. Namun, Non Performing Loans(NPL) mengalami perbaikan menjadi 2,88 persen dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar 3,95 persen.
Sedangkan dari Industri Pasar Modal, jumlah Single Investor Identification (SID) terus mengalami peningkatan. Pada posisi Maret 2022, SID didominasi oleh investor reksa dana yang mencapai 110.417 investor dan investor saham sebanyak 54.313 investor.
Baca Juga:
Kenang Ryanto Ulil, Brigjen TNI Elphis Rudy: Saya yang Antar Dia Jadi Polisi, Kini Antar ke Peristirahatan Terakhir
Lalu, investor Surat Berharga Negara (SBN) baru tercatat sebanyak 4.659 investor. Investor Efek Beragun Aset (EBA) baru sebanyak tiga investor.
"Dari 54.313 investor saham 70,30 persen didominasi oleh usia di bawah 30 tahun. Jumlah SID Investor Saham tumbuh sebesar 66,38 persen dengan transaksi sebesar Rp1,81 triliun atau tumbuh sebesar 35,17 persen," katanya.
Ia menilai kebijakan restrukturisasi kredit/pembiayaan bagi debitur yang terdampak COVID-19 telah memberikan dampak positif bagi perkembangan industri jasa keuangan di Sumatera Barat dan juga pelaku usaha serta masyarakat. Sampai dengan posisi Maret 2022, Industri Perbankan di Sumatera Barat telah memberikan restrukturisasi kredit/pembiayaan kepada 82.344 Debitur dengan outstanding sebesar Rp 6,24 triliun.
Baca Juga:
OTT di Bengkulu, KPK Amankan 8 Pejabat dan Sita Sejumlah Uang Tunai
Selama periode restrukturisasi kredit/pembiayaan perbankan berjalan, restrukturisasi kredit/pembiayaan dengan jumlah debitur tertinggi berada pada posisi Juni 2020 dengan total 151.807 debitur. "Sedangkan jumlah outstanding kredit/pembiayaan tertinggi pada bulan September 2020 sebesar Rp10,15 triliun," katanya.
Pada posisi Maret 2022 perusahaan pembiayaan telah memberikan restrukturisasi pembiayaan kepada 95.044 debitur dengan outstanding sebesar Rp 3,67 Triliun.
Selain itu, OJK juga mendorong perbankan berperan aktif dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional melalui penyaluran KUR maupun memanfaatkan stimulus yang diberikan oleh Pemerintah berupa subsidi bunga. "Untuk penyaluran KUR, sampai Maret 2022, outstanding KUR yang telah disalurkan perbankan Sumatera Barat mencapai Rp 2,95 triliun kepada 53.647 debitur," ujarnya. [afs]