WahanaNews-Sumbar | PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatra Barat memastikan kondisi listrik di Kabupaten Kepulauan Mentawai masih aman meski diguncang gempa bermagnitudo 6,4 pada Senin (29/8) siang tadi.
Manager Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN UIW Sumbar Yenti Elfina mengatakan untuk kondisi sistem kelistrikan pascagempa Mentawai belum ada laporan terjadi gangguan.
Baca Juga:
Hari Pelanggan Nasional, PLN Sumbar Sambangi PT Semen Padang
"Alhamdulillah saat ini sistem kelistrikan di Mentawai masih baik-baik saja. Semoga dengan masih tidak adanya gangguan ini, tetap memberikan rasa aman dan nyaman," kata Yenti, Senin (29/8/2022).
Dia menjelaskan dari laporan pihaknya di Mentawai, seluruh kondisi untuk infrastruktur baik mesin PLTD, gardu dan jaringan PLN, termasuk bangunan kantor di Mentawai aman.
Seperti untuk PLTD Tuapejat, PLTD Maileppet, Matotonan, Madobak, Saliguma, dalam kondisi aman.
Baca Juga:
PLN Sumbar Edukasi, Mengapa Aliran Listrik Terhenti Saat Hujan?
Begitu juga untuk di Pokai, Sirilogui, Sotboyak, Seay Baru, Bulasat, Malakopa, Betaet dan Sikakap juga aman.
"Tapi dari laporan petugas di lapangan, mereka mengaku ada sedikit trauma, karena gempa susulan masih terjadi hingga malam ini," sebutnya.
Terpisah, Pj Bupati Mentawai Martinus Dahlan mengatakan gempa bumi tersebut telah menimbulkan kepanikan warga, serta adanya sejumlah bangunan yang rusak.
Bupati melaporkan dari data yang diterimanya dari Kepala Desa Simalegi, terdapat 494 KK yang mengungsi ke perbukitan akibat gempa tersebut. Hal ini dikarenakan guncangan gempa terasa cukup kuat.
Evakuasi yang dilakukan warga itu karena khawatir bakal terjadi tsunami. Padahal BMKG telah menyatakan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi terjadi tsunami.
Daerah yang merasakan dampak gempa di Mentawai hampir semua kecamatan merasakan yaitu 10 kecamatan. Tapi untuk di Simalegi, Kecamatan Siberut Barat yang merupakan tempat lokasi pusat gempa, memang terasa begitu kuat.
Meski tidak korban jiwa, Bupati menyatakan ada beberapa bangunan yang rusak akibat gempa tersebut, diantaranya fasilitas umum seperti SMPN 03 Simalegi, Puskesmas Betaet, dan 1 unit rumah ibadah Gereja Katolik Santo Petrus yang berada di Dusun Simalibbeg, Desa Dimatalu, Kecamatan Siberut Barat. [afs]