SUMBAR.WAHANANEWS.CO, Jakarta – Penampilan terbaru Immanuel Ebenezer Gerungan atau Noel kembali menjadi sorotan publik. Hal ini menyusul beredarnya foto Noel mengenakan peci hitam dan syal bermotif Palestina, yang oleh sebagian warganet dan sejumlah media disebut berkesan “islami”.
Sorotan tersebut kemudian memicu perbincangan di media sosial, termasuk komentar yang mengaitkan penampilan Noel dengan identitas dan agama tertentu. Padahal, dalam berbagai profil yang pernah dimuat media, Noel secara terbuka tercatat sebagai penganut agama Kristen.
Baca Juga:
Sejumlah pengamat menilai, penggunaan atribut seperti peci atau syal Palestina tidak dapat serta-merta diartikan sebagai simbol perpindahan agama. Atribut tersebut kerap dipakai sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan, ekspresi budaya, atau sikap politik terhadap isu global, khususnya konflik Palestina.
“Peci dan syal Palestina hari ini bukan lagi simbol eksklusif agama, tetapi simbol solidaritas kemanusiaan dan keberpihakan pada isu keadilan,” ujar seorang influencer menimpali.
Di sisi lain, Noel sendiri dikenal sebagai figur yang kerap tampil lugas dan ekspresif dalam menyampaikan sikap politik maupun sosialnya. Hingga kini, tidak ada pernyataan resmi dari Noel yang menyebutkan adanya perubahan keyakinan atau identitas keagamaan.
Sejumlah kalangan mengingatkan agar publik dan media tidak menarik kesimpulan berlebihan hanya berdasarkan penampilan visual. Dalam etika jurnalistik, agama merupakan ranah personal yang hanya dapat dikutip berdasarkan pernyataan langsung dari yang bersangkutan.
Perdebatan ini sekaligus mencerminkan fenomena yang lebih luas di ruang publik Indonesia, di mana penampilan kerap disalahartikan sebagai identitas ideologis atau keagamaan, tanpa konfirmasi yang memadai.
Hingga berita ini diturunkan, Noel belum memberikan tanggapan terkait polemik yang berkembang.