"Karena rakyat lapis bawah terutama emak-emak benar-benar menjerit dan ketakutan karena ekonomi keluarga mereka benar-benar terpukul dan tergerus dibuatnya," kata dia.
"Pertanyaannya apakah para penegak hukum di negeri ini tidak melihat tindakan mereka itu adalah anti-Pancasila dan anti-UUD 1945?" tambah dia.
Baca Juga:
Kesbangpol JB Gelar Dialog: Ingin Masyarakat Waspadai Ancaman Terorisme dan Radikalisme
Densus 88 sebelumnya menyebut kelompok teroris NII Sumbar berniat menggulingkan pemerintahan Jokowi sebelum pemilu 2024. Klaim Densus ini lantas diragukan oleh sejumlah pihak
Salah satunya datang dari Anggota Komisi III DPR RI Syarifuddin Sudding yang meminta Densus 88 melakukan penyidikan secara akuntabel dan transparan untuk membuktikan dugaan mereka.
Senada, Anggota Komisi I DPR RI Fadli Zon ragu terkait keberadaan NII di Sumbar seperti klaim Densus. Sebab menurut dia, tiga dari empat pendiri RI berasal dari Minang, Sumbar, yakni Bung Hatta, Syahrir, dan Tan Malaka.
Baca Juga:
FKTP Kalteng: Fenomena Radikalisme Mulai Muncul Dikalangan Elite dan Terdidik
"Tiga dari 4 pendiri Republik ini orang Minang, Sumatera Barat (Hatta, Syahrir, Tan Malaka). Yang benar aja ada NII di Sumbar mau memberontak pakai sebilah golok," kata Fadli dalam cuitannya, Senin (18/4). [afs]