SUMBAR.WAHANANEWS.CO, Padang – Kasus dugaan penyimpangan oknum pendidik yang melibatkan peserta didik bukan sekadar pelanggaran etik dan moral, tetapi juga mencerminkan kegagalan sistem pendidikan dan perlindungan anak kita.
Ketika guru - dengan relasi kuasa yang tak setara - diduga memanfaatkan posisi untuk kepentingan seksual, dampaknya tak hanya merusak tatanan pendidikan, tetapi juga menghidupkan kembali ancaman kesehatan masyarakat yang jauh lebih luas.
Baca Juga:
Guru SMA 11 Padang, Syahrial Menghilang Usai Dinonaktifkan
Tokoh Agama Bereaksi Keras
Pemerhati pendidikan dan agama di Kota Padang, H. Zaini, mengingatkan pemerintah daerah serta seluruh lembaga terkait agar tidak menutup mata terhadap potensi penyimpangan perilaku oknum pendidik yang dapat berdampak luas pada peserta didik dan masyarakat.
Menurutnya, setiap laporan, sekecil apa pun, harus ditindaklanjuti secara serius dan profesional, bukan diabaikan atau dibiarkan berlarut-larut.
Baca Juga:
Ustadz Baharuddin Kecam Keras Syahrial, Oknum Guru Cabul Padang: “Bejad Bana, Rusak Generasi Mudo”
“Kalau sudah ada laporan dari murid atau lingkungan sekolah, jangan pernah dianggap angin lalu. Ini menyangkut masa depan anak-anak dan marwah pendidikan,” tegas H. Zaini, Rabu (17/12/2025).
Kesaksian Lama yang Terabaikan
H. Zaini menyoroti berbagai kesaksian yang kini beredar di media sosial, termasuk testimoni dari mantan murid dan rekan pendidik di sekolah-sekolah lama tempat oknum guru tersebut pernah mengajar. Menurutnya, kesaksian itu menunjukkan bahwa isu perilaku menyimpang bukanlah cerita baru, melainkan diduga telah berlangsung sejak bertahun-tahun lalu.