WahanaNews-Sumbar | Pada Minggu (27/2/2022) malam, Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi, mengabarkan bahwa korban meninggal dunia akibat gempa Pasaman Barat bertambah.
Seorang pengungsi lagi dikabarkan meninggal dunia di Kantor Bupati Pasaman Barat.
Baca Juga:
Netanyahu Resmi Jadi Buronan Setelah ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan
Hamsuardi menuturkan pengungsi itu meninggal dunia pada hari yang sama dengan Lauyah (65), yang sebelumnya juga diberitakan meninggal dunia di tenda pengungsian.
"Sebenarnya ada dua korban meninggal pada Sabtu (26/2/2022) malam itu, ada satu lagi setelah ibu itu (Lauyah)," ujarnya kepada wartawan, Minggu (27/2/2022) malam.
Ia mengatakan, pengungsi yang meninggal itu berasal dari Lubuk Landi, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
Namun, ia tak dapat merinci lebih jauh identitas korban.
"Laporannya ada, tapi saya tidak tahu persis identitasnya, saya lupa," ucapnya.
Hamsuardi menyebut, korban meninggal bukan karena sakit seperti Lauyah.
Namun, kondisi korban memang sudah menurun sejak tertimpa bangunan saat gempa mengguncang.
Sebelum meninggal, korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum (RSU) Yarsi untuk mendapatkan perawatan.
"Di rumah sakit dinyatakan meninggal," kata Hamsuardi.
Ia menambahkan, dengan bertambahnya dua orang meninggal dunia ini, total ada enam orang yang meninggal di Kabupaten Pasaman Barat.
"Artinya lima orang tertimpa bangunan dan satu sakit," tutupnya.[kaf]