Sumbar.WahanaNews.co, Simpang Empat - Produksi padi di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada rentang waktu Januari-April 2024 mencapai 40.819 ton yang tersebar di 11 kecamatan di daerah tersebut.
"Produksi itu dicapai empat bulan terakhir dengan target produksi selama 2024 mencapai 109.842 ton. Di sisa waktu ini sampai akhir tahun kita akan berupaya mencapai target yang ditetapkan," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasaman Barat Doddy San Ismail di Simpang Empat, Sabtu (18/5/2024).
Baca Juga:
Pemkab Pasaman Barat Sukses Turunkan Angka Stunting dari 35,5% ke 29,7%
Menurutnya untuk mencapai target produksi itu maka pihaknya melakukan sejumlah upaya yakni melakukan rehab jaringan irigasi tersier, pembangunan jalan usaha tani dan bantuan alat mesin pertanian.
Selain itu juga memanfaatkan lahan perkebunan yang saat ini masa peremajaan sawit rakyat.
Lalu memanfaatkan lahan-lahan yang berpotensi untuk pertanaman padi dan jagung melalui pola tanaman sela berupa tumpang sari, tumpeng sisip dan pola lainnya.
Baca Juga:
Pemkab Pasaman Barat Harap Pemerintah Tambah Shelter Tsunami di Pesisir Pantai
"Pemberian saprodi benih, pupuk dan pestisida serta alat dan mesin pertanian berupa pompanisasi, traktor, combine harvester," katanya.
Selain itu juga membenahi dan merawat saluran irigasi dalam rangka pemenuhan air bagi lahan persawahan.
"Berbagai upaya itu akan kita lakukan sehingga target produksi padi yang ditetapkan dapat tercapai," katanya.
Ia berharap kepada petani juga terus meningkatkan kemampuan pengetahuan melalui penyuluh yang ada.
"Selain menemui langsung petani kelapangan berupa sekolah lapangan juga penyuluhan terus kita lakukan agar kemampuan petani terus meningkat," ujarnya.
Ia menyebutkan daerah sentra padi di Pasaman Barat terletak di Kecamatan Talamau, Kinali, Ranah Batahan dan Gunung Tuleh.
Pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan produksi padi guna mensejahterakan petani.
Produksi padi terus mengalami peningkatan sejak 2022. Untuk tahun 2022 produksi padi 95.753 ton, pada 2023 naik menjadi 100.597 ton dan pada 2024 ditargetkan produksi menjadi 109.842 ton.
[Redaktur: Amanda Zubehor]