Andre mengatakan, penyebab utama kekalahan itu lebih banyak dipicu oleh rangkaian serangan isu hoaks, isu agama yang sering dimainkan.
"Ini kan bagaimana hoaks begitu besar, fitnah yang begitu keras melanda Pak Prabowo sejak bergabung ke Pemerintahan Pak Jokowi. Dalam tiga tahun, empat tahun belakangan, kita melihat bagaimana gerakan untuk menenggelamkan Pak Prabowo dan Gerindra begitu besar di Sumbar," ucap Andre.
Baca Juga:
Defisit APBN 2025 Disepakati 2,29-2,82% PDB oleh Kemenkeu, PPN, BI, dan Banggar DPR
"Share di grup-grup WhatsApp dan media sosial lainnya, bagaimana doktrin bahwa memilih pasangan tertentu, maka diragukan ke-Islamannya. Kalau tidak memilih pasangan tertentu disebut tidak menjalankan ajaran Islam, Kufur nikmat dan lain sebagainya. Belum lagi fitnah-fitnah pak Prabowo. Yang kami hadapi itu berat soal hoaks dan fitnah, apalagi isu agama yang begitu kental," sambungnya.
Meski kalah, namun anggota Komisi VI DPR-RI itu mengaku senang, karena perolehan suara Prabowo-Gibran masih cukup siginifikan di tengah serangan berbagai hoaks dan isu berbau agama tersebut.
"Sebagai Ketua TKD kami mohon maaf belum berhasil untuk memenangkan kontestasi Pilpres 2024. Yang patut kami syukuri adalah di tengah serangan isu agama, isu hoaks, dan klaim sepihak bahwa pasangan 01 menang minimal 80 persen, bisa terbantahkan. Karena dalam real count-nya, Anies hanya (menang) di angka sekitar 56 persen. Jadi masih dibawa 60 persen, sehingga klaim perolehan suaranya bakal 90 persen tak terjadi," katanya.
Baca Juga:
Kanwil DJPb Sultra: Realisasi Belanja Negara di Bumi Anoa Capai Rp9,01 Triliun
Melansir detikSumut dari situs hitung suara di laman resmi KPU yang beralamat di pemilu2024.kpu.go.id, hingga pukul 16.30 WIB, perolehan suara pasangan Anies-Muhaimin tercatat 288,124 atau 56,67 persen, sementara Prabowo-Gibran mendapat 197.578 suara (38,86 %). Sedangkan Ganhar-Mahfud memperoleh 22,758 suara (4,48 %), dengan suara masuk 44,05 persen yang berasal dari 7740 TPS dari 17.569 TPS yang ada di Sumatera Barat.
[Redaktur: Amanda Zubehor]