WahanaNews-Sumbar | PT PLN (Persero) mendukung penanggulangan sampah rumah tangg melalui budi daya maggot yang juga memiliki nilai ekonomis sebagai alternatif pakan ternak.
Dukungan ini salah satunya diberikan kepada kelompok usaha budi daya maggot black soldier fly (BSF), MinaGot Sumbar.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Melalui program Tanggung Jawab Soal dan Lingkungan (TJSL), PLN memberikan bantuan sebesar Rp 93,57 juta kepada kelompok budi daya MinaGot Sumbar yang digunakan untuk perlengkapan kerja.
Asisten 2 Walikota Padang Didi Ariyadi menyampaikan, budi daya maggot merupakan solusi yang sangat menjanjikan untuk permasalahan sampah apalagi melihat kondisi lingkungan kota-kota di Sumatera Barat, khususnya Kota Padang saat ini. Ia pun menyampaikan apresiasi tinggi atas dukungan dan peran serta PLN mendukung UMKM.
Menurutnya, ini juga wujud komitmen perusahaan terhadap prinsip environmental, social and governance (ESG) dalam menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
“Terima kasih atas inisiatif yang sangat mulia dari teman-teman MinaGot Sumbar. Terima kasih sudah membentuk usaha berwawasan lingkungan. Ini sangat sejalan dengan misi Kota Padang yaitu meningkatkan usaha go green. Terima kasih juga kepada PLN yang mendukung gerakan MinaGot Sumbar. Semoga usaha ini terus berkembang dan maju seperti harapan kita bersama,” ungkapnya.
Ketua Pengelola MinaGot Sumbar, Resti Rahayu menjelaskan, maggot BSF adalah sejenis ulat kepompong yang dapat hidup subur dengan mengkonsumsi limbah sampah organik dapur (SOD), sampah sayur-sayuran hingga limbah sampah organik lainnya.
Pemberian pakan berupa sampah organik ini tentunya dapat mengurangi permasalahan sampah khususnya di Kota Padang dan sekitarnya. Satu sendok ulat maggot dapat mengelola 80-150 kg sampah selama 21 hari. Sementara sisa-sisa sampah yang tidak tidak termakan oleh maggot dapat diolah sebagai eco enzim.