WahanaNews-Sumbar | Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, kembali menggelar pesta rakyat saat libur Lebaran 2023 di sejumlah objek wisata di wilayahnya.
"Direncanakan pesta rakyat itu akan dikelola oleh nagari bersama kelompok sadar wisata yang ada. Saat ini, masih tahap persiapan teknis," kata Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Pasaman Barat Fajri di Simpang Empat, Sumbar, Minggu.
Baca Juga:
Pemkab Pasaman Barat Harap Pemerintah Tambah Shelter Tsunami di Pesisir Pantai
Ia mengatakan pesta rakyat selama satu minggu yang dimulai pada hari kedua Lebaran atau 23 April 2023 itu rencananya diadakan di Pantai Sasak, Pantai Sikabau, Pantai Air Bangis, dan Lubuk King Ujung Gading.
"Para pengunjung yang akan berkunjung ke sejumlah objek wisata itu akan disuguhi beragam hiburan tergantung kesepakatan dengan nagari atau kelompok sadar wisata yang ada. Bisa berupa pertunjukan seni hingga ragam permainan untuk anak," katanya.
Selain hiburan, pengunjung juga bisa menikmati makanan khas daerah tersebut.
Baca Juga:
Produksi Ikan Kabupaten Pasaman Barat Capai 87.117 Ton, Dekati Target 2024
"Kita juga telah menggelar rapat gabungan dengan pihak nagari dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah untuk persiapan pesta rakyat itu," katanya.
Semua objek wisata yang dibuka tersebut, katanya, akan diawasi oleh personel gabungan mulai dari kepolisian, TNI, Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan, dan Dinas Kesehatan.
Fajri menambahkan saat ini pihaknya terus mengembangkan kawasan wisata Pantai Barat Khatulistiwa yakni wisata Pantai Muaro Binguang Kinali, Pantai Sasak, Sikabau, Pantai Air Bangis, dan Pulau Panjang.
"Lokasi itu merupakan destinasi wisata yang terus dikembangkan secara bertahap karena banyak faktor yang mengikuti," ujarnya.
Menurutnya, di lokasi itu, pihaknya telah membangun area parkir, tempat berjualan cendera mata, WC, rumah ibadah, dan sarana pendukung lainnya.
Selain itu, pihaknya juga terus membangun kualitas SDM para pelaku wisata dengan berbagai macam pelatihan dan pembinaan.
"Untuk meningkatkan kesadaran wisata, maka di nagari atau desa yang ada objek wisatanya kita telah membentuk kelompok sadar wisata," katanya.
Ia menyadari pembangunan objek wisata di Pasaman Barat diperlukan kerja dan komitmen berbagai pihak.
Apalagi, kata dia, objek wisata yang ada masih kesulitan infrastruktur karena umumnya jalan menuju objek wisata masih belum layak.
"Untuk itu, diperlukan kerja sama membangun sebuah objek wisata. Mulai dari jalan, sarana prasarana dan SDM-nya," ujarnya.[zbr]