Sumbar.WahanaNews.co, Pasaman Barat - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, menyalurkan pompa melalui program pompanisasi untuk mengantisipasi kekurangan air dan memastikan ketersediaan air di musim kemarau saat ini.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasaman Barat Doddy San Ismail di Simpang Empat, Selasa (29/10/2024), mengatakan sudah 12 hari di Pasaman Barat musim kemarau dan diperlukan kesiapan antisipasi kekurangan air bagi lahan sawah.
Baca Juga:
Pemkab Pasaman Barat Harap Pemerintah Tambah Shelter Tsunami di Pesisir Pantai
"Saat ini sudah ada 14 unit pompa yang kita salurkan kepada kelompok tani," katanya.
Menurutnya pompanisasi yang disalurkan terdiri dari enam unit ukuran empat inci dan delapan unit ukuran 6 inci.
Bantuan itu disalurkan di tujuh kecamatan yang memiliki lahan sawah. Di Kecamatan Talamau dilaksanakan kegiatan pembangunan irigasi pompa sebanyak tiga unit kelompok tani dan satu unit di kecamatan Gunung Tuleh secara swakelola dengan membangun rumah pompa dan pompa air kekuatan 15 paardenkracht (PK) serta bak penampung dan saluran irigasi.
Baca Juga:
Produksi Ikan Kabupaten Pasaman Barat Capai 87.117 Ton, Dekati Target 2024
"Program pompanisasi merupakan program Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia dengan mengambil langkah cepat melalui program pompanisasi," ujarnya.
Pompanisasi, katanya, merupakan solusi tercepat untuk mengatasi dampak kekeringan terhadap sektor pertanian.
"Bantuan pompa dapat meningkatkan indeks pertanaman dari satu kali menjadi tiga kali per tahun," ujarnya.
Program pompanisasi adalah solusi cepat dalam mengantisipasi kemungkinan gagal panen yang rusak akibat gelombang panas yang melanda akhir-akhir ini.
"Pompanisasi adalah program irigasi sawah dengan menggunakan sistem pipa yang terpasang dari sungai serta air tanah ke sawah-sawah yang akan sangat berguna untuk memastikan ketersediaan air di musim kering," katanya.
Produksi padi di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat delapan bulan terakhir rentang waktu Januari-Agustus 2024 mencapai 58.415 ton dari 103.684 ton selama 2024.
[Redaktur: Amanda Zubehor]