WahanaNews-Sumbar | Senin (7/3/2022), salah satu perajin tahu Sumedang di Kota Padang mengatakan terpaksa mengurangi ukuran tahu imbas kenaikan harga kedelai.
Memperkecil ukuran adalah alternatif karena mereka tidak bisa memaksakan menaikan harga.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Kini, produsen tahu Sumedang masih menjual dengan harga yang sama yaitu Rp 600 rupiah per potong.
Namun, berbeda dengan hari biasanya, ukuran tahu yang dijualnya sedikit berubah.
"Hari ini kita menjualnya dengan harga Rp 600 rupiah, sama dengan hari biasanya," kata Gusniati (53), seorang pembuat tahu Sumedang di Padang, Senin (7/3/2022).
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
"Kedelai mahal saat ini. Oleh karena itu, tebal tahu dikurangi sedikit," katanya.
Gusniati menjual tahu sumedang kepada pedagang tahu isi dan masyarakat lainnya.
Ia menjual tahu sumedang dalam per ember yang dihargai Rp 108 ribu.
"Saat ini kalau dalam penjualan tidak ada untung, lebih ke pulang modal.
Untungnya ada di ampas pembuatan tahu yang dijual lagi untuk pakan ternak," katanya.
"Kedelai 50 kilogram saat ini Rp 600 ribu. Sebelumnya bulan kemarin Rp 580 ribu," katanya.
Ia menjelaskan, harga kedelai ini mengalami kenaikan setiap harinya.
"Ada naik Rp 500 rupiah, dan ada Rp 1000. Hari ini belum tahu juga lagi," katanya.
Dalam 50 kilogram kedelai hasilnya sekitar 10 ember tahu sumedang.
"Belum biaya karyawan dan listrik lagi. Makanya untungnya lebih ke ampasnya yang dijual lagi," katanya.[kaf]