Sumbar.WahanaNews.co, Padang - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi, hampir dipastikan akan kembali maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumbar 2024.
Selain menjabat sebagai Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat ini juga berstatus sebagai Ketua DPW PKS Sumatera Barat. Mahyeldi pernah menjabat sebagai Wali Kota Padang selama dua periode.
Baca Juga:
Kementerian PU Siap Hadapi Mobilitas Masyarakat Saat Nataru 2025
Pencalonan Mahyeldi ini juga telah didukung oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu. Baginya, kepemimpinan Mahyeldi di Sumbar harus dilanjutkan selama dua periode.
"Gubernur Sumbar Pak Mahyeldi Ansyarullah harus dilanjutkan dua periode. Kita hadir untuk melayani umat, merawat Indonesia. Jika takut dengan gelombang, jangan berumah di tepi pantai. Jika hati masih goyang, enggak usah jadi caleg partai," ujar Syaikhu dalam keterangannya ketika hadir di acara Konsolidasi DPW Sumbar yang dikutip di laman resmi PKS.
Sumatera Barat merupakan salah satu basis terkuat PKS. Sejak 2010 PKS berhasil memenangkan Pilkada di Sumatera Barat. Kala itu, kader PKS Irwan Prayitno berhasil menjadi Gubernur Sumbar selama dua periode berturut-turut.
Baca Juga:
Pj Bupati Abdya Sunawardi Hadiri Rapat Kerja dan Dengar Pendapat DPR RI
Kemudian, Irwan digantikan Mahyeldi yang juga kader PKS sebagai Gubernur Sumbar setelah menang di Pilkada 2020.
Kendati demikian, hingga saat ini Mahyeldi belum mengeluarkan pernyataan sikapnya terkait namanya yang masuk ke bursa Calon Gubernur di Pilkada serentak 2024.
Andre Rosiade
Sejumlah nama kemudian muncul untuk menjadi penantang calon petahana tersebut. Salah satunya adalah Ketua DPP Partai Gerindra sekaligus Anggota Komisi VI DPR-RI, Andre Rosiade yang disebut akan merebut posisi Sumbar 1 periode 2024-2029.
Andre juga memimpin Tim Kampanye Daerah (TKD) untuk memenangkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo-Gibran di Provinsi Sumatera Barat pada Pilpres 2024 lalu.
Ia juga memperoleh suara terbanyak di Sumatera Barat (Sumbar) sejumlah 114.914 suara.
Sebelumnya, di tahun 2020, Andre sempat memberi sinyal untuk maju dalam Pilgub Sumbar 2024, ketika menegaskan dirinya tidak akan maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Barat (Sumbar) 2020.
"Harus saya tegaskan lagi. Saya tidak akan maju di Pilgub Sumbar 2020. Tunggu saja di 2024," kata anggota Komisi VI DPR-RI di Padang, Sabtu Maret 2020 lalu.
Sama halnya dengan Mahyeldi, Andre juga belum menyatakan sikapnya dalam Pilkada Sumbar 2024 mendatang.
Selain Mahyeldi dan Andre, ada Bupati Solok Epyardi Asda yang sudah resmi menyatakan keseriusannya maju di Pilgub Sumatera Barat (Sumbar) 2024. Hingga saat ini, Epyardi sudah mengambil formulir pendaftaran bacalon Gubernur Sumbar di 3 partai politik yakni NasDem, PAN, dan Demokrat.
Dalam waktu dekat, politikus PAN ini juga akan mengambil formulir pendaftaran di 5 parpol lainnya. Sementara usai mendaftar dan terbentuknya koalisi, Epyardi mengaku siap head to head dengan petahana Mahyeldi.
Epyardi mengaku maju sebagai bacalon Gubernur Sumbar tidak terlepas dari banyaknya dukungan masyarakat kepada dirinya. Sementara secara pribadi dia ingin memajukan semua lini di Sumbar, khususnya di bidang ekonomi.
"Saat ini saya mendapatkan banyaknya dukungan dari lapisan masyarakat untuk maju sebagai Gubernur. Lapisan dan dukungan itu meminta adanya perubahan untuk Sumbar di bidang ekonomi dan pembangunan. Sementara tim saya juga sudah ada untuk persiapan di Pilkada," terangnya.
Epyardi juga menegaskan bahwa dirinya tidak gentar untuk berhadap-hadapan dengan Mahyeldi pada Pilkada 2024 ini.
"Saya tidak gentar dengan pertahanan yang akan saya lawan di Pilkada. Karena saya dari awal adalah petarung dan pejuang. Jadi kami optimis untuk menang walau lawan petahana," tutupnya.
Selain 3 nama tersebut, beberapa hasil survei juga menunjukkan ada nama-nama lain yang berpeluang seperti Wakil Gubernur Audy Joinaldy, Mantan Bupati Pasaman yang terpilih menjadi anggota DPR RI dari Golkar Benny Utama dan mantan Wali Kota Padang Panjang yang juga Ketua NasDem Sumbar Fadly Amran.
Selain itu ada juga nama Mantan Bupati Dharmasraya dua periode Sutan Riska, Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) Prof Ganefri dan mantan Kapoltabes Padang yang juga mantan Kapolda Papua Boy Rafli Amar.
[Redaktur: Amanda Zubehor]