WahanaNews-Sumbar | Guna meningkatkan pengetahuan generasi muda tentang potensi bahaya listrik, PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Pariaman gelar sosialisasi dan edukasi keselamatan kelistrikan.
Manager PLN ULP Pariaman Aprinaldo dan Penanggungjawab K3L dan Keamanan PLN ULP Pariaman Wimmar Hadi Asril menyampaikan prosedur pemanfaatan energi listrik yang baik, benar, dan aman kepada puluhan pelajar di SMK tersebut, di SMK Negeri 1 Pariaman, Jumat.
Baca Juga:
PLN Kembangkan EBT, Luhut Optimis RI Capai Target NZE 2060
Informasi terkait Keselamatan Kelistrikan (K2), seperti jenis-jenis kecelakaan umum di bidang kelistrikan, potensi bahaya listrik, serta kiat dan kebiasaan untuk mencegah potensi bahaya listrik, hingga cara penanggulangan kecelakaan listrik disampaikan dengan jelas.
Beberapa kebiasaan yang dapat menghindari bahaya listrik seperti memeriksa instalasi secara berkala dan menghindari pemakaian listrik yang berbahaya, seperti stop kontak yang menumpuk, memegang aliran listrik saat anggota tubuh sedang basah, dan penggunaan kabel yang telah terkelupas menjadi penekanan dalam edukasi tersebut.
“PLN berkomitmen agar masyarakat semakin _aware_ terhadap keselamatan kelistrikan. Langkah awalnya bisa dimulai dengan pemahaman bahwa jarak aman antara atap rumah dan jaringan tegangan menengah (TM) PLN adalah diatas 2 meter. Balkon rumah, dinding rumah, atau pohon berjarak aman diatas 2,5 meter dari jaringan PLN,”ungkap Aprinaldo.
Baca Juga:
Tangani Transisi Energi, PLN Bentuk Divisi Khusus
Menurut Aprinaldo lagi pemahaman terhadap potensi-potensi bahaya kelistrikan dapat menghindari masyarakat dari kebakaran hingga kematian.
“Lewat kegiatan ini, PLN ingin generasi muda Kota Pariaman menjadi duta muda PLN yang peduli terhadap K2. Kami ingin bekerjasama dengan masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menjaga aset-aset kelistrikan dari aktivitas atau keadaan yang berpotensi bahaya. Pelajar yang sudah teredukasi harapannya akan terbentuk menjadi duta muda PLN untuk mendukung PLN menjaga aset PLN dari potensi bahaya,’’ lanjutnya.
Sosialisasi kelistrikan, lanjut Aprinaldo, menjadi langkah penting mengingat saat ini listrik adalah salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan masyarakat.
Masyarakat, dimulai dari generasi muda, perlu pemahaman lebih tentang energi listrik yang mereka gunakan hampir sepanjang hari.