Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pemahaman terkait keselamatan ketenagalistrikan generasi muda, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumbar menyelenggarakan edukasi ketenagalistrikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Lubuk Basung.
Kegiatan tersebut diikuti oleh ratusan siswa dan siswi SMKN 2 Lubuk Basung pada 17 Oktober 2023.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
General Manager PLN UID Sumbar Eric Rossi Priyo Nugroho menyampaikan kegiatan sosialisasi PLN di SMKN 2 Lubuk Basung ini sebagai bentuk dukungan terhadap skema penguatan proses pembelajaran berbasis dunia kerja dalam pelaksanaan kegiatan SMK Pusat Keunggulan.
“PLN goes to school ini merupakan upaya PLN untuk hadir sejalan dengan program Tanggungjawab Sosial Lingkungan . Program ini masuk dalam Sustainable Development Goals (SDGs) yang diusung PLN dalam upaya untuk meningkatkan pendidikan yang berkualitas. Pendidikan berkualitas dianggap dapat membuka jalan yang lebih luas pada ketersediaan lapangan kerja, peningkatan kualitas talenta, hingga peningkatan perekonomian daerah dan nasional,” jelas Eric.
PLN berkomitmen untuk menghasilkan Creating Share Value (CSV) yang berlandaskan SDGs dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang dikolaborasikan dengan dukungan berbagai pihak untuk bersama meningkatkan softskill, hardskill, dan budaya kerja bagi generasi muda sehingga bisa memberikan multiplier effect bagi kualitas generasi muda.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Misran Hasra selaku Manager K3 dan Keamanan, yang hadir sebagai narasumber mengingatkan akan pentingnya pemahaman dan implementasi K2K3 dalam kegiatan sehari-hari.
"Melalui kegiatan ini kami ingin mengajak para siswa untuk dapat memahami bahwa keselamatan ketenagalistrikan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan kita, apalagi dalam proses pendistribusian energi listrik oleh PLN kepada pelanggan. Oleh karenanya penting bagi kita untuk memastikan listrik digunakan dengan aman untuk menghindari potensi bahaya," terang Misran.
Kemudian Misran menyebutkan, ada beberapa kebiasaan yang dapat memicu potensi bahaya kelistrikan, yang mungkin belum disadari oleh beberapa pihak, diantaranya penggunaan stop kontak yang menumpuk, aktivitas di sekitar jaringan listrik tanpa melihat jarak aman, serta penggunaan kabel yang terkelupas.