WahanaNews-Sumbar | Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengatakan volume sampah kota Bukittinggi telah melebihi kapasitas maksimal standar nasional dengan volume rata-rata mencapai 120 ton per hari.
"Standar nasional menetapkan perhitungan volume sampah sebesar 0,7 kilogram per jiwa, maka dengan jumlah warga Kota Bukittinggi sebanyak 126.000, seharusnya volume sampah hanya 80 ton per hari," kata Kepala DLH Kota Bukittinggi Syafnir di Bukittinggi, Rabu.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Jumlah itu menurutnya berbanding jauh dengan temuan di lapangan saat ini yang melebihi perhitungan standar maksimal karena mencapai 120 ton sampah yang beredar di kota itu setiap hari.
"Ada banyak alasan kenapa volume sampah begitu jauh melebihi standar, di antaranya karena kota ini merupakan kota jasa dan perdagangan serta wisata yang selalu banyak dikunjungi warga dari daerah lain," kata dia.
Selain sebagai kota tujuan, Syafnir juga mengatakan adanya potensi meluapnya sampah di Kota Bukittinggi karena kenakalan oknum warga dari daerah luar Kota Bukittinggi yang sengaja membuang sampah ke dalam kota.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Tidak dipungkiri juga dengan adanya temuan warga ber KTP luar Kota Bukittinggi yang membuang sampahnya di dalam kota, kita segera mengatasi masalah ini dengan peningkatan personel dan penambahan sarana dan prasarana pendukung," ujarnya.
Syafnir mengatakan pihaknya juga bekerjasama dengan Satpol-PP dalam pengawasan, namun dengan anggaran terbatas membuat penjagaan di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) tidak bisa dilakukan maksimal.
DLH saat ini memiliki armada sebanyak 17 unit truk, 14 jenis Damtruk berkapasitas 4 ton, 2 Container berkapasitas 3 ton serta satu unit Compactor berkapasitas 8 ton dan digawangi oleh Petugas Lapangan sebanyak 122 orang.
Pengangkutan sampah di Kota Bukittinggi memiliki beberapa trip, yang dimulai pada pukul 18.00 WIB hingga 20.30 WIB dengan 7 truk, trip kedua dimulai pukul 22.00 WIB hingga 01.00 WIB dengan 15 truk.
"Dengan kemampuan mengangkut hanya 84 ton inilah yang mengakibatkan adanya 16 ton sampah yang tidak terangkut pada malam hari, karena itu petugas kami harus membawa lagi sisanya di pagi harinya dengan dua kali pengangkutan," jelas Syafnir.
Dalam perencanaan kerja tahun depan, DLH mengajukan penambahan armada berupa Truk Sampah sebanyak 2 unit dan Mobil Pick Up 8 unit dan beberapa kebijakan baru.
"Akan ada petugas yang akan menjemput ke rumah-rumah warga dengan mobil pick up, kita mulai dari empat kelurahan sebagai pilot project, jangan ada warga lagi yang membuang sampah di pinggir jalan, lokasi TPS resmi akan dijaga ketat," tutupnya.
[kaf]