Menurut dia, hal ini dapat menjadi peluang bagi PLN dalam mengoptimalkan gelombang tren tersebut.
Saat ini, PLN memiliki sejumlah produk berbasis ekonomi hijau, mulai dari PLTS atap, renewable energy certificate (REC), konversi pembangkit diesel ke energi bersih, captive acquisition, dan lelang energi baru terbarukan secara bundle.
Baca Juga:
Gempa 4,1 M di Bogor Termasuk Shallow Crustal Earthquake, Ini Penjelasan BMKG
Dari sisi technology trend outlook, PLN mencatat ada tiga peluang utama terkait teknologi skala nasional maupun global yang bisa dioptimalkan, yaitu kendaraan listrik, elektrifikasi agrikultur, dan elektrifikasi maritim.
Sedangkan, dari sisi lifestyle trend outlook, perseroan menyatakan bahwa pandemi juga memengaruhi konsumen dalam menggunakan perangkat elektronik yang dapat menunjang gaya hidup di rumah maupun hobi baru.
Sementara dari sisi industri, di tengah mulai menggeliatnya aktivitas masyarakat dan ekonomi yang kembali bangkit, kebutuhan listrik pada segmen ini diprediksikan akan meningkat.
Baca Juga:
Tarif 145%! Trump Hantam China Tanpa Ampun, Perang Dagang Makin Membara
Dari sisi analisis mikro, PLN juga memperhatikan adanya proyeksi bisnis, kebijakan, perilaku konsumen, tarif listrik, dan proyeksi kebutuhan industri.
Darmawan mengatakan bahwa dari sisi business outlook tampak fenomena dengan segmen-segmen baru, melalui pergeseran gaya hidup, perilaku, dan preferensi masyarakat dalam berkegiatan menjadi berbasis digital akibat pandemi.
"Hal ini dapat memunculkan segmen yang dapat dioptimalkan untuk meningkatkan pendapatan, baik di kWh maupun beyond kWh," kata Darmawan. [rda]