Dari hasil pengecekan, posisi atlit itu sudah diketahui keberadaanya di dalam hutan daerah Jorong Sari Bulan, Nagari Tigo Balai Kecamatan Matur, Agam, atau sebelah utara dari Puncak Lawang.
Setelah upaya pencarian dilakukan, pada Jumat malan hingga sekitar pukul 00.00 WIB atau dini hari Galih belum juga ditemukan, sehingga Tim SAR gabungan memutuskan untuk menghentikan proses pencarian sementara, karena cuaca hujan lebat dan berkabut.
Baca Juga:
Netanyahu Resmi Jadi Buronan Setelah ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan
"Pencarian selanjutnya dilakukan pada hari ini," katanya.
Dugaan awal, kejadian tersebut disebabkan oleh perubahan cuaca yang begitu cepat setelah korban melakukan lepas landas dari Puncak Lawang Matur, sehingga ia kehilangan keseimbangan untuk mendarat kembali.
Atlet paralayang yang sudah memiliki sertifikat terbang SIM PL 1 ini hilang kendali berawal pada Jum'at (6/5) sekira pukul 11.00 WIB, korban take off dari lokasi Objek Wisata Puncak Lawang dengan tujuan landing Objek Wisata Danau Maninjau.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
Setelah lepas landas , sekitar pukul 11.45 WIB, tiba-tiba cuaca berubah dengan drastis dengan datangnya angin kencang dan kabut, sehingga parasut Galih terbawa angin dan tidak bisa dikendalikan untuk mendarat kembali.
Pada pukul 11.50 WIB, tambahnya, Galih sempat berkomunikasi dengan temannya melalui handy talky atau HT yang dibawanya.
“Saat komunikasi Galih mengatakan bahwa dirinya telah berhasil melakukan mendarat dengan selamat namun parasutnya tersangkut di sebuah pohon kayu di dalam hutan. Saat itu ia juga tidak mengetahui dimana posisi atau titik dirinya melakukan pendaratan karena bukan warga setempat,” katanya. [afs]