WahanaNews-Sumbar | Kepolisian Resor Pasaman Barat, Sumatera Barat mengimbau kepada nelayan agar meningkatkan kewaspadaan dalam pergi melaut saat musim hujan saat ini.
"Cuaca saat ini sangat ekstrim. Hujan disertai badai terjadi saat ini. Terbukti kemarin kapal bagan nelayan dihantam badai. Beruntung 12 anak buah kapal selamat meskipun enam orang sempat hilang," kata Kepala Polres Pasaman Barat AKBP Agung Basuki di Simpang Empat, Minggu (26/3/23).
Baca Juga:
Pemkab Pasaman Barat Harap Pemerintah Tambah Shelter Tsunami di Pesisir Pantai
Ia mengatakan jika pergi melaut diharapkan nelayan dapat memeriksa kelayakan kapal sebelum berlayar, lengkapi dengan alat keselamatan di laut seperti pelampung atau kapal sekoci, perhatikan cuaca dan angin sebelum berlayar dan lengkapi kapal dengan alat Emergency Potition Indicating Radio Beacon (EPIRB).
Menurutnya para nelayan harus tetap memperhatikan keselamatan saat melaut.
Kemudian jika cuaca memang tidak memungkinkan maka jangan paksakan karena sangar beresiko untuk keselamatan.
Baca Juga:
Produksi Ikan Kabupaten Pasaman Barat Capai 87.117 Ton, Dekati Target 2024
Ia sangat bersyukur dengan tidak adanya korban saat kapal bagan Roses 01 karam karena dihantam badai di perairan Karang Baru Gosong Sikabau dengan jarak dari muara Air Bangis lebih kurang 4 Mil, Jumat (24/3).
Diperkirakan kapal mengalami rusak pompa penghisap air dan dihantam badai. 12 orang anak buah kapal sempat hilang namun berkat kerja sama tim ke-12 orang itu dapat ditemukan.
"Dari 12 orang itu, enam orang baru ditemukan pada Sabtu (25/3) siang di perairan Maligi dalam keadaan terapung dan kelelahan setelah belasan jam terombang-ambing di laut," katanya.
