WahanaNews-Sumbar | Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Solok Selatan, Sumatera Barat Abdul Razi mengatakan, nilai PDRB Kabupaten itu atas dasar harga berlaku naik sebesar Rp651,2 miliar yaitu dari Rp5,77 triliun pada 2021 menjadi Rp6,4 triliun pada 2022.
"Secara nominal nilai PDRB Solok Selatan mengalami peningkatan sebesar Rp651,2 miliar pada 2022 yang dipengaruhi oleh meningkatnya produksi di hampir seluruh lapangan usaha," katanya, di Padang Aro, Selasa (04/07/23).
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024: Siap Hadapi Tantangan dan Beradaptasi Terhadap Perkembangan Industri Konstruksi di Indonesia
Berdasarkan harga konstan 2010, angka PDRB juga mengalami peningkatan, dari Rp4,05 triliun pada tahun 2021 menjadi Rl4,22 triliun pada 2022.
Hal ini katanya, menunjukkan selama 2022 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Solok Selatan mengalami pertumbuhan sebesar 4,02 persen.
Peningkatan PDRB ini katanya, murni disebabkan oleh meningkatnya produksi di seluruh lapangan usaha, tanpa dipengaruhi inflasi.
Baca Juga:
Wali Kota Uus Kuswanto Buka Muscab ke-IX Gapensi Jakarta Barat
Besarnya peranan berbagai lapangan usaha ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa sangat menentukan struktur ekonomi suatu daerah.
Struktur ekonomi yang terbentuk dari nilai tambah yang diciptakan oleh setiap lapangan usaha menggambarkan seberapa besar ketergantungan suatu daerah terhadap kemampuan berproduksi dari setiap lapangan usaha.
Selama lima tahun terakhir (2018-2022) struktur perekonomian Solok Selatan didominasi oleh lima kategori lapangan usaha yaitu pertama pertanian kehutanan dan perikanan, kedua pertambangan dan penggalian.