Sumbar.WahanaNews.co, Lubukbasung - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat menangani lima konflik antara manusia dengan satwa liar jenis harimau sumatera dan beruang madu di Kabupaten Agam dan Pasaman secara bersamaan dalam satu minggu terakhir.
"Konflik manusia dengan satwa liar itu menelan korban dua ekor kerbau milik warga, ternak madu galo-galo dan rumah warga dirusak," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Sumbar Antonius Vevri di Lubuk Basung, Minggu.
Baca Juga:
Wagub Sulut Steven Kandouw: Pelestarian Lingkungan Hidup Harus Terus Digaungkan
Ia mengatakan lima konflik itu terjadi di Pasia Laweh, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, mengakibatkan satu ekor kerbau milik warga setempat dimangsa harimau sumatera dan BKSDA Sumbar telah memasang kandang jebak di lokasi itu.
Setelah itu di Aia Taganang, Nagari atau Desa Matur Hilia, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, beruang madu merusak rumah warga dan telah dipasang kandang jebak.
Lalu Sianok, Kecamatan Ampek Koto, Kabupaten Agam, beruang madu memakan ternak lebah madu galo-galo milik warga dan juga telah dipasang kandang jebak.
Baca Juga:
Macan Tutul Kabur dan Mengamuk di Islamabad
Di Rao, Kabupaten Pasaman harimau sumatera muncul ke permukiman dan telah dilakukan pengusiran dengan bunyi-bunyian beberapa hari, sehingga satwa sudah masuk kembali ke habitatnya, karena tidak ditemukan lagi jejak kaki satwa itu.
Selain itu di Marambuang, Nagari Baringin, Kabupaten Agam, harimau sumatera memasang anak kerbau milik warga dan telah dipasang kandang jebak.
"Konflik terbanyak terjadi di Agam. Penanganan melibatkan Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) dan resor setempat," katanya.