WahanaNews-Sumbar | Dalam rangka memperingati Hari Bumi Tahun 2022, PLN UIP Sumbagteng mengadakan acara bertajuk Penanaman pohon & Program TJSL Prioritas Lingkungan serta Pencanangan PLTA Masang II 2 x 22 MW sebagai Pilot Project Mitigasi Perubahan Iklim dan Pemanfaatan FABA pada Senin (25/4) di PLTA Masang, Palupuh, Bukittinggi.
Hadir dalam kesempatan tersebut Executive Vice President (EVP) HSSE PLN Komang Parmita, EVP EBT PLN Cita Dewi, Kepala dinas ESDM Prov Sumbar Herry Martinus, Kepala Divisi DLH Kab Agam Arif Restu. Dalam kesempatan tersebut PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumbar berkesempatan menyerahkan bantuan TJSL berupa Elektro Motor Kilang Tebu Kelompok Tebu Inovatif yang berlokasi di Kabupaten Agam.
Baca Juga:
Eks Menlu RI Retno Marsudi Diangkat jadi Dewan Direksi Perusahaan Energi Singapura
Bantuan senilai Rp121.311.00,- digunakan untuk perbaikan mesi kilang tebu yang selama ini menggunakan mesin diesel dompeng sebagai motor penggerak beralih ke motor listrik sebagai motor penggerak pada mesin penggiling tebu.
“Ada sebanyak 200 pabrik pengolahan tebu yang berada di daerah Matur dan Canduang masih mengunakan Captive Power. Peralihan menggunakan mesin bermotor listrik akan menjadikan penggilingan tebu lebih modern dengan teknologi canggih sehingga meningkatkan produksi dan mengurangi tingkat kehilangan hasil (susut) panen yang masih tinggi,” ungkap Toni Wahyu Wibowo, GM PLN UIW Sumbar.
Menurut Toni salah satu penyebab rendahnya daya saing pangan dan rendahnya produksi adalah kurangnya pemahaman mengenai efektifitas mesin penggilingan tebu, disamping beberapa faktor lainnya.
Baca Juga:
Buka Kejuaraan Nasional Renang Antar Klub Se-Indonesia, Wamenpora Harap Dapat Lahirkan Atlet Berprestasi
“Harapan kami ke depan para pengusaha penggilingan tebu seluruhnya semakin terbuka wawasan serta pengetahuan untuk beralih dari pola pengolahan tebu yang konvensional menjadi modern dengan mekanisme penggerak gilingan tebu berbasis listrik yang lebih menguntungkan dan bebas polusi udara,” ungkapnya lagi.
Herry Martinus, Kepala Dinas ESDM Provinsi Sumbar mengapresiasi bantuan sekaligus perhatian PLN terhadap pengusaha penggilingan tebu.
“PLN merupakan salah satu BUMN terdepan dalam menjaga bumi kita. Apresiasi atas bantuan TJSL terhadap penggilingan tebu, dimana ini menjadi upaya PLN dalam mendorong pelaku usaha untuk beralih mekanisme produksi menjadi lebih efektif dan ramah lingkungan sembari juga meningkatkan penghasilan dan perekonomian masyarakat melalui kenaikan produksi gula aren,” imbuh Herry.
Herry menambahkan melalui modernisasi mesin ini, para pengusaha penggilingan tebu diharapkan lebih terpadu dan lihai dalam melihat peluang agar bisa bersaing ditengah gempuran pasar bebas saat ini.
Keberadaan mesin listrik tidak hanya dapat meningkatkan produksi gula aren, tapi juga meningkatkan pendapatan pengusaha.
Dalam kesempatan yang sama Manager Komunikasi & TJSL PLN UIW Sumbar Yenti Elfina mengungkapkan pemberian bantuan TJSL kepada kilang tebu sangat inovatif, selain menjadi aksi nyata PLN dalam mendukung kebijakan transaksi energi, bantuan ini juga memberi ruang kepada UMKM untuk berkembang lebih cepat.
“Dengan beralih ke motor listrik pelaku UMKM kilang tebu akan meraup keuntungan lebih besar. Dari uji coba yang dilakukan kepada salah satu penerima bantuan menunjukkan penurunan biaya pokok produksi sebesar 49% dibandingkan menggunakan motor berbahan bakar solar. Hal ini tentu ya sangat meringa kan biaya produksi pelaku usaha kilang tebu,” ungkapnya.
Perhatian PLN terhadap kesejahteraan pelaku usaha bisnis dan industri merupakan sebuah tanggung jawab, sekaligus kewajiban bersama sengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya para pengusaha. [afs]