Sumbar. WahanaNews.co - Koordinator Asisten Deputi Bidang Industri Energi, Minyak, dan Gas Kementerian BUMN Luizah menilai pengelolaan Energi Baru Terbarukan (EBT) oleh PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia karena suplainya telah melebihi 50 persen.
"Suplai listrik dari sumber EBT di Sumbar telah mencapai 55,29 persen. Ini bahkan telah melebihi persentase nasional yang baru mencapai 14,11 persen pada 2022," katanya di Padang, Kamis, usai kunjungan ke beberapa unit-unit kerja PLN Sumbar guna monitoring sistem ketenagalistrikan di provinsi itu.
Baca Juga:
Jaga Pilkada Serentak, PLN UID Jabar Siagakan Lebih dari Empat Ribu Personil
Selain itu ia menyebut kondisi kelistrikan di Sumbar pun sangat baik dengan surplus suplai listrik pada Agustus 2023 mencapai 22,07 persen dari total suplai 777,25 MW.
"Beban puncak tertinggi atau pemakaian maksimal di malam hari adalah 636,70 MW, sehingga masih ada cadangan suplai listrik hingga 140,55 MW," katanya.
Luziah berharap potensi pembangkit EBT di Sumbar dapat terus dikembangkan dan berinterkoneksi pada kelistrikan ke daerah-daerah yang membutuhkan, khususnya daerah dengan sumber daya EBT rendah.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Ia juga berpesan agar PLN tetap menyeimbangkan pengelolaan sumber daya alam serta berkontribusi pada kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat sekitarnya guna mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's).
Pada kesempatan itu Luizah juga mengunjungi PLN Indonesia Power UPDK Bukittinggi PLTA Singkarak yang memiliki pembangkit berkapasitas 4 x 43,75 MW.
Asmen Operasi PLN UPDK Bukittinggi, Darmansyah, menyampaikan, selain PLTA Singkarak, UPDK Bukittinggi juga mengoperasikan PLTA Maninjau dan PLTA Batang Agam.