WahanaNews-Sumbar | Rabu (26/1/2022), hari terakhir pencarian seorang nelayan yang hilang di Pasaman Barat, Sumatera Barat belum menemukan titik terang meski pencarian sudah diperluas.
Korban bernama Aznilman dengan umur 55 tahun ini belum diketahui kondisi dan keberadaanya.
Baca Juga:
Reses Terakhir, Ahmad Ushtuchri Beri Pesan Ini untuk Pemilih Milenial
Pada Rabu (19/1/2022) korban dilaporkan hilang di Perairan Pulau Telur Air Bangis berada di kawasan Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Asnedi, mengatakan bahwa pencarian hari ini sudah memasuki hari ke-7.
"Pencarian hari ini sudah memasuki hari ke-7, sampat saat ini masih nihil dan korban belum ditemukan," kata Asnedi.
Baca Juga:
Peduli Warga Penderita Tumor, Anggota DPRD Riau Fraksi PDI-Perjuangan Turun Gunung
Asnedi mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memperluas area pencarian setiap harinya.
"Untuk hari ini, pencarian kota perluas lagi, yaitu 209 NM2," katanya.
Sebelumnya, seorang nelayan dilaporkan hilang setelah anaknya hanya menemukan fiber yang diyakini milik korban di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (20/1/2022).
Korban diketahui bernama Aznilman (55) warga Jorong Pasar Pokan Air Bangis.
Ia diduga hilang karena diduga perahu yang ditumpanginya karam di sekitar perairan Pulau Telur Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Asnedi, mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan informasi sekitar pukul 08.00 WIB.
Pihaknya langsung menerjunkan tim dari Pos SAR Pasaman yang sedang dalam perjalanan menuju lokasi kejadian.
"Pada Selasa (18/1/2022), korban pergi melaut menggunakan perahu untuk menebar jaring ikan di sekitar perairan Pulau telur," kata Asnedi.
Selanjutnya, pada Rabu (19/1/2022) korban kembali berangkat untuk melaut dengan menggunakan perahu untuk mengambil jaring ikan yang sudah dilepaskan di Pulau Telur.
"Menurut informasi yang kita dapatkan, korban ini selalu pulang sekitar pukul 13.00 - 15.00 WIB," katanya.
Namun, korban tidak kunjung kembali pulang setelah pukul 16.00 WIB sehingga membuatnya keluarganya merasa khawatir.
Oleh karena itu, anaknya bernama Randa (33) pergi menyusul menggunakan perahu menuju lokasi ayahnya mengambil jaring yang sudah dilepaskan sebelumnya.
"Saat sampai, anaknya ini hanya menemukan fiber atau peti yang berisi ikan diyakini milik ayahnya," katanya.
Namun, saat itu anak korban tidak menemukannya beserta dengan perahunya sehingga dilaporkan ke pihak terkait.
[kaf]